Jumat, 19 April 2013

ASURANSI DALAM PERSPEKTIF ALQUR’AN DAN HADITS

ASURANSI DALAM PERSPEKTIF ALQUR’AN DAN HADITS


Resensi Buku
Asuransi dalam Perspektif Al-Qur'an dan Hadits
PENERBIT KONRAD ADENAUER STIFFTUNG  CETAKAN PERTAMA TAHUN 2003
PENULIS MUHBIB ABDUL WAHAB
 Oleh    : Ahamad Sirojuddin
 A.    Pendahuluan
Harian kompas edisi sabtu tanggal 26 april 2003 melporkan bahwa tahun 2003 pendapatan industry keuangan syariah akan tumbuh pesat dan melonjak tajam. Pasalnya asuransi konvensional mulai membbuka unit syariah, sebab potensinya masih sangat besar. Pada tahun 2003 potensi pendapatan premi asuransi syariah diperkirakan mencapai 2,06 trilyun. Lebih lanjut, pada tahun 2003 sejumlah perusahaan asuransi konvensional telah membuka unit syariah hingga akhir april 2003 telah ada perusahaan asuransi yang berbasis syariah sebanyak 8 perusahaan.
Berita tersebut tidaka hanya menggembirakan bagi umat islam indonesia melainkan pula memberikan prospek yang menggembirakan bagi para akademisi dan praktisi perasuransian indonesia.
Seperti halnya bang syariah, asuransi yang berbasis syariah mulai banyak dilirik dan dijadikan sebagi alternative perasuransian. Yang tidak hanya memberikan profit sharing yang menguntungkan banyak pihak, juga menawarkan perekonomian makro bangsa indonesia yang bebas riba dan gharar. Konsop ekonomi syariah di indinesia memang belum terlalu lama mewacana dan beroperasi. Kini konsep tersebut sedang dalam proses eksperimentasi dan revitalisasi
Seperti halnya bank muamalt indonesia yang telah menunjukkan eksitensinya ditengah krisis yang melanda asia, dimana bank-bank konvensional banyak yang kolep bahkan harus dilikuidasi atupun di merger.
Demikian pula keberadaan asuransi syariah di indonesia, yang dipercaya memberikan prospek yang cerah unutk perekonomian umat islam indonesia.
B.     Pengertian
Kata asuransi yang ada dalam bahasa indonesia berasal dari bahasa inggeris “issurance”yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia dengan arti pertanggunagn. Dalam bahasa arab,istilah ytang berkaitan dengan asuransi dikenal dengan kata “ta’min dan dhommanyang secara etimologi kedua kata tersebut memiliki artimemberikan rasa aman perlindungan dan jaminan.
Menurut uu no.2 tahun1992,tentang usaha perasuransian menyebutkan dalam pasal satu, bahwa asuransi atau pertanggungan mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima asuransitertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hokum terhadap pihak ketiga yang mungkin ada diantara tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tak pasti atau untuk menberi suatu pembayaran yang didasrkan kepada meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Jika dikaitkan dengan islam, maka akandapat didefinisikan sebagai akad atau perjanjian kesepakatan bersama antara sekumpulan orang yang saling menjamin antara satu dengan lainnya, delan menghadapi kemungkinan adanya bencana atau malapetaka. Yang operasionalisainya dijalankan sesuai dengan syariat islam.
Dari sini dapat dipahami bahwa persoalan asutansi menurut islam dapat digambarkan sebagai serikat perkonsian untung rugi antara perusahaan dengan nasabahnya yang mana kedua belah pihak bersepakat untuk saling menjamin (dalam hal financial) atas kematian, kehilangan atau kerusakan harta benda yang mungkin menimpa salah atu nasabahnya. 
C.     Tujuan asuransi
Secara umu tujuan asuransi yaitu bertujuan untuk mengembalikan tertanggung pada posisi semula atau menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan sehingga ia mampu berdiri seperti sebelum menderita kerugian.
Sebagi sebuah perusahaan, melalui asuransi perusahaan dapat menghimpun dana dari masyarakat dan menginvestasikannya untuk kepentingan bisnis yang membeikan keuntungan.
Tujuan asuransi dalam islam lebih berorien tasi pada kepentingan bersama bukan semata-mata perusahaan asuransi. Karena konsep dasar yang dikembangkan adlah prinsip kerja sama, proteksi dan saling bertanggung jawab.
Secara singkat asuransi dalam islam, bertujuan untuk saling memberi rasa aman, tenteram, melindungi, kerjasama, persaudaraan, gotong royong, dan solidaritas social merupakan orientasi asuransi islam bukan semata mata orientasi ekonomi bisnis.
D.    Macam macam asuransi
Asuransi yang beroperasi berdasarkan prinsip syariat islam di indonesi arelatif belum banyak menawarkan aneka produk, jiak dibandingkan dengann takaful di malaysia yang secara umum telah meluncurkan produk yang hamper meliputi seluruh sector.
Sedang produk asuransi takaful yang telah ada di indonesia yaitu;
1.      Takful kebakaran, yang memberikan perlindungan terhadap harta benda yang diakibatkan oleh kebakaran.
2.      Takaful pengankutan barang, memberikan perlindungan terhadap kerugian terhadap pengkutan mengalami musibah.
3.      Takaful keliarga, meliputi takaful berencana pembiayaan berjangka, pendidikan, kesehatan, wisata, umroh dan perjalanan haji.
E.     Sejarah singkat asuransi islam
Asuransia yang berbasis syariat islam yang ada saat ini adalah hasil modifikasi dari asuransi konvensional yang telah lama dikembangkan, yakni mulai sekitar abad 12-13 masehi.
Disbanding dengan negara muslim lainnya, keberadaan asuransi islam di indonesia tergolong terlambat. Asuransi takaful di negara yang mayoritas muslim seperti sudan, sudah ada sejak 1979, bahrain 1983, brunei darussalam 1992, bahkan dengan negara mayoritas nono muslimpun indonesia kalah dahulu. Misalnya di luxemburg asuransi takaful berkembang sejak tahun 1983.
Sedang diindonesia sendiri asuransi islam beroperasi mulai pada tahun 1995 pada masa menteri keuangan dijabat oleh mar’muhammad.
F.      Hukum asuransi menurut ulama
Dalam menyikapi keberadaan asuransi, para ulam berbeda pendapat setidaknya ada empat kelompok ulama denga pendapatnya masing-masing.
Pertama, kelompok ulama yang secara mutlak dibolehkannya melakukan transaksi asuransi, dengan alas an:
1.      Tidak ada nash alqur’an dan hadits yang melarang.
2.      Adanya kesepakatan dan kerelaan diantara kedua belah pihak.
3.      Menguntunkan kedua belahpihak.
4.      Mengandung kepentingan umum atau untuk kemaslahan umum.
Kedua, kelompok ulama yang secara mutlak menharamkan asuransi, dengan alaasan:
1.      Asuransi sama dengan judi
2.      Asuransi mengandung ketidakjelasan dan ketidakpastian
3.       mengandun unsure riba dan lainnya
Ketiga pendapat yang membedakan beberapa kategori asuransi, sehinnga ada yang diperbolehkan dan diharamkan. Seperti halalnya asuransi yang bersifat social dan haram bila semata-mata berorientasi pada komersial.
Keempat yang menyatakan asuransi syubhat, karena tidak ada dasar bagi boleh atau haramnya asuransi. Sehinnga yang harus dilakukan adalah berhati-hati apabila berurusan dengan asuransi.
Namun apakah islam menolak asuransi?
Asuransi adalah persoalan muamalat yang baru, karena itu hukumnya harus dikembalikan pada kaidah usul fiqh, yaitu
“hukum asal dalam perikatan dan muamalahadalah sah, sampai ada dalil yang menyatakan tindakan itu batal”.
Karenya hokum asuransi menurut fiqih islam, adalah boleh. 
G.    Prinsip asuransi islam
Asuransi islam didasarkan pada prinsip yang luhur yaitu:
1.      Prinsip salain bekerjasama dan salaing tolong menolong.
2.      Prinsip salin melindungi dalam segala kesulitan dan kesusahan.
3.      Prinsip salin bertanggung jawab.
4.      Prinsip menhindari unsure riba, gharar, judi dalam berasuransi.
5.      Prinsip mudharabah
H.    Syarat syarat asuransi islam
Olehkarena asuransi merupakan bidang kajian fiqh muamalah yang melibatkan banyak pihak dalam bertransaksi, maka diperlukan adanya beberapa persyaratan yang harus dipenuhi  agar transaksi dalam asuransi sesuai dengan syariat islam. Yaitu;
Pertama, setiap anggota menyetorkan uang menurut jumlah yang telah ditentukan harus disertai niat membantu dalamrangaka menegakkan dan mensosialisasikan ukhuwah islamiah. Kemudian dari uang yang terkumpul diambil sejumlah uang  guna membantu orang memerlukan.
Kedua, apabial uang itu dikelola, maka harus dikelola berdasarkan syariat islam  dan harus diawasi oleh dewan komisaris syariah.
Ketiga, tidak dibenarkan seseorang menyetorkan sejumlah kecil uangnya  engan tujuan mendapatka imbalan yang berlipat ganda apabila terkena musibah.
Keempat, sumbangan tabarru, sama dengan hibah.
I.       Pebandinagn asuransi islam dan konvensional
Konsep dasar asuransi islam adalah tolong menolong dan saling menjamin dan profit sharing. Sedang asuransi konvensional cenderung hanya mengambil keuntungan dari nasabahnya.
Adapun perbedaan antara asuransi islam dan konvensonal yaitu:
1.      Prinsip
Asuransi islam, takafulli, tolong menolong diantara para nasabah
Asuransi konvensional, tadabulli, jual beli antara nasabah dan perusahaan
2.      Sistim investasi
Asuransi islam, investasi berdasarkan syariah, dengan sistim bagi hasil
Konvensional, investasi dilakukan pada sembarang sector dengan sistim bunga.
3.      Kepemilikan dana premi
Asuransi islam, premi tetap menjadi milik nasabah
Konvensional, premi menjadi milik perusahaan
4.      Manajeman operasional
Asuransi islam, dewan pengawas syariah adalah keharusan yang berfunsi mengawasi manajeman, produk, kebijakan investasi.
Konvensional, tidak terdapat dewan pengawas syariah.
5.      Dana klaim
Asuransi islam, dana pembayaran klaim diambil dari rekening tabarru’ yang telah di ikhlaskan.
Konvensional dana pembayaran klaim diambil dari rekening perusahaan.
6.      Keuntungan
Asuransi islam, keuntingan dibagi antara nasabah dengan perusahaan secara adil.
Konvensional, keuntungan sepenuhnya mulik perusahaan
7.      Resiko
Asuransi islam, resiko kerugiaan akibat musibah ditanggung bersama
Konvensional, resiko ditransfer. Premi yang dibayarkan untuk mengalihkan resiko yang tidak mampu dipikul nasabah dipikul perusahaan.
J.       Karakteristik asuransi islam
Dibandingkan dengan asuransi konvensional, asuransi islam memiliki keunggulan dan karakteristik yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Yaitu:
1.      Saling memberi pertanggungjawaban,yakni saling member jaminan dan dan saling menguntungkan.
2.      Ta’awwuni
3.      Investasi yang bersifat islami
4.      Adanya porsi bagihasil yang diterima nasabah asuransi
K.    Aternatif solusi kontroversi mengenai asuransi islam
1.      Pihak yang pengelola asuransi dan member keamanan adalam islam adalah baitul mall.
2.      Asuransi islam haruslah menckup semua warga negara.
3.      Asuransi islam bertujuan untuk menghilangkan bahaya bukan untuk mencari keuntungan semata.
4.      Asuransi islam menjamin kebutuhan manusia apabila tidak lagi mampu bekerja, atau tidak produktif karena suatu hal.
L.     Tantangan dan prospek asuransi syariah di indonesia
Diantara tantangan dan kendala yang di hadapi asuransi syariah adalah:
1.      Kurangnya sosialisasi
2.      Keterbatasan tenaga ahli
3.      Dukungan umat
4.      Dukungan pemerintah
Sedangkan prospek asurabsi islam di indonesia pada mas mendatang, akan semakin cerah dan menarikminat berbagia kalangan. Keunggulan asuransi islan tidak hanya semata-mata diukur dari prinsip dasar dan nilai-nilai islami, melaikan juga dari amal social yang berbasis pada semangat toltog menolong, saling meringankan, dan saling menjamin sesame nasabah.
Untuk memperkuat basissosialnya, dan menyerap pangsa pasar yang lebih luas lagi, maka perlu untuk memperluas jariangan perasuransian, dengan mitra-mitra usaha yang sejenis.

Jumat, 12 April 2013

SYURGA DAN NERAKA

 A.  8 Syurga dan 7 Neraka


SURGA 
1. Surga Firdaus

Mengenai surga firdaus ini, dalam Al Qur'an, surat Al Kahfi, ayat 107, Allah swt. telah menegaskan:


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُ لاً.
"sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh bagi mereka adalah 'surga firdaus menjadi tempat tinggal".

Juga penegasanya dalam Al Qur'an, surat Al Mu'minuun, ayat 9-11.


وَالَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ.أُولَٰئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ.الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.
 
"Dan orang-orang yang memelihara shalat: Mereka itu adalah orang - orang yang akan mewarisi (yaitu) yang bakal mewarisi surga firdaus, mereka kekal di dalamnya".

2. Surga Adn

Surga 'Adn ini telah banyak sekali dijelaskan dalam Al Qur'an. yaitu sebagai berikut: Firman Allah swt. di dalam surat Thaaha, tepatnya ayat 76.


جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلاَ نْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَاءُ مَنْ تَزَكَّىٰ.
 
"(Yakni) surga 'Adn yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, didalamnya mereka kekal. dan itulah (merupakan) balasan bagi orang yang ( dalam keaddan ) bersih ( saat didunianya dari berbagai dosa )".
Firman-nya lagi didalam surat Shaad, ayat 50 :


جَنَّاتِ عَدْنٍ مُفَتَّحَةً اْلاَ لَهُمُ  بْوَابُ.
  " (Yaitu) surga'Adn yang pintu - pintunya terbuka bagi mereka".

3. Surga Na'iim

Dalam Al Qur'an surat al Hajj, ayat 56. Allah swt. telah menegaskan :


الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ لِلَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فِي جَنَّاتِ النَّعِيمِ.
 
" Maka orang - orang beriman dan mengerjakan amal shaleh ada di dalam surga yang penuh kenikmatan".
Firman-nya lagi dalam surat Al Luqman, ayat 8 :
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ.
 
"Sesungguhnya orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, bagi mereka bakal mendapat surga yang penuh kenikmatan".

4. Surga Ma'wa

Banyak sekali didalam Al Qur'an dijelaskan, antara lain :
Surat As Sajdah, ayat 19 Allah swt. menegaskan:


أَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ جَنَّاتُ الْمَأْوَىٰ نُزُلًا بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ.
 
"Adapun orang - orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh. maka bagi mereka mendapat surga - surga tempat kediaman, merupakan pahala pada apa yang telah mereka:kerjakan".
Firman-nya lagi didalam surat An Naazi'aat, ayat 41:


فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ.
"Maka sesungguhnya surga ma'walah tempat tinggal(nya)".

5. Surga Darussalam

 Mengenai surga Darussalam ini, telah banyak dijelaskan didalam Al Qur'an, diantaranya ialah : Dalam surat Yunus, ayat 25 :


وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَىٰ دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ.
 
"Dan allah meriyeru (manusia) ke Darussalam (yakni surga), dan memimpin orang yang dikhendaki-nya kepada jalan yang lurus".

6. Surga Daarul Muqoomah

Sesuai dengan penegasan allah swt. di dalam Al Qur'an, surat Faathir, ayat 34-35:


وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ.الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِنْ فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ.

"Dan berkatalah mereka : Segala puji bagi allah yang telah mengapus (rasa) duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami adalah Maha Pengmpun lagi Maha Mensyukuri: Yang memberi tempat kami di dalam tempat yang kekal (surga) dan karunia-nya".

7. Surga maqoomul Amiin

Sesuai dangan penegasan Allah swt. didalam Al Qur'an, surat Ad Dukhan, ayat 51:


إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ.

"sesungguhnya orang - orang yang bertawakal tinggal didalam tempat yang aman (surga)".

8. Surga Khuldi

Di dalam Al Qur'an tepatnya surat Al Furqaan, ayat 15, Allah swt. telah menegaskan :
 قُلْ أَذَٰلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۚ كَانَتْ لَهُمْ جَزَاءًوَمَصِيرًا.

 "Katakanlah : "Apa (siksa) yang seperti itu yang baik, atau surga yang kekal, yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, sebagai balasan dan kediaman kembali mereka".

NERAKA 

1. Huthamah

Nama ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al-Humazah (104) ayat 4-5. didalamya ditempati orang-orang yahudi.


كَلَّا ۖ لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ.وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ.
sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? 
 
2. Hawiyah

Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Qori'ah (101) ayat 9-10.

فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ.وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ.
 maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?

didalamnya ditempati orang-orang munafik dan orang-orang kafir.

3. Jahannam

Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat al-hijr (15) ayat 43.


وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ 
.
Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya.  
 
4. Jahim

Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran surat As-Syu'araa (26) ayat 91.


وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِلْغَاوِينَ.
dan diperlihatkan dengan jelas neraka Jahim kepada orang-orang yang sesat",  

 didalamnya ditempati orang-orang musyrik.

5. Saqar

Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Muddatstsir (26) ayat 26-27,


سَأُصْلِيهِ سَقَرَ.وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ.
Aku akan memasukkannya ke dalam (neraka) Saqar. Tahukah kamu apakah (neraka) Saqar itu?  
 Al-Quran Surat Al-Muddatstsir (26) ayat 42

 مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ.
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?"

didalamnya ditempati orang-orang penyembah berhala.

6. Sa'ir

Nama neraka ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa' (4) ayat 10;


إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا.

Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api menyala-nyala (Neraka).

Surat Al-Mulk (67) ayat 5,


 وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ.
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.

 Surat Al-Mulk (67) ayat 10,11 dan lain-lain.
وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ.
Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". 
فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ.
Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.
Di dalamnya ditempati orang-orang Nasrani.

7. Wail

Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surat Al-Muthaffifin, ayat 1-3.
 
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang 
الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, 
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.

 
 
B. 7 neraka dan 7 syurga
1.Neraka jahanam:
Adalah tingkat yang atas sekali. yaitu tempat mukminin,mukminat,muslimin dan muslimat yang melakukan dosa kecil maupun besar

“….Demi Neraka jahanam di datangkan untuk semua orang walaupun hanya lewat / mampir dalam 1 hari”


Firman Allah SWT:


"Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuniAllah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahannam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah"(Q.S. An-Nisa: 169)

2.Neraka ladhoh:
Tingkat kedua yaitu tempat orang yang mendustakan agama

Firman Allah SWT :


"Sebab itu Kami beri kabar pertakut kamu dengan Neraka Luza (neraka yang menyala-nyala). Tiada yang masuk kedalamnya selain orang yang celaka. Yaitu orang yang mendustakan agama dan berpaling dari pada-Nya"(Q.S. Al-Lail : 14-16)

3.Neraka Khutamah:
Inilah neraka tingkat ketiga. yaitu tempat orang yang hanya lalai memikirkan dunianya tanpa mengerjakan kebutuhan/kepentingan untuk ibadahnya. Harta yang membuat orang durhaka.

Firman Allah SWT :


"Tahukah engkau apakah Hathamah itu? Yaitu api neraka yang menyala-nyala yang membakar hati manusia. Api yang ditutupkan kepada mereka. Sedangkan mereka itu diikatkan pada tiang yang panjang" (Q.S. Al-Humazah : 4-9)

4.Neraka sair:
Tingkat ke-empat yaitu tempat orang yang tidak mau mengeluarkan zakat atau bagi mereka yang mengeluarkan tapi tidak pada porsinya dan Dalam neraka ini ditempatkan orang yang memakan harta anak yatim. Didalam neraka ini mereka buta, pekak, dan kulitnya tebal seperti Jabal uhud.

Firman Allah SWT :


"Bahwasanya orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan aniaya, sesungguhnya mereka memakan api sepenuh perutnya. Dan nanti mereka akan dimasukkan kedalam neraka Sair(Q.S. An-Nisa: 10)

5.Neraka Sahkhor:
Yaitu tempat orang yang tidak melaksanakan salat, tempat orang yang berbohong tentang keberadaan Allah, menyembah selain Allah atau menyembah zat yang keluar dari sifat Allah dan Al quran,.

Didalam kitab safina : “….orang yang tidak melaksanakan solat dihukumi sebagai hewan yang tidak ada harganya/ tidak ada manfaatnya “


Didalam surga mereka saling bertanya dari hal orang berdosa. Apakah sebabnya kamu masuk neraka Saqru? Karena kami tidak sholat, kami tidak memberi makan orang miskin, kami percaya pada yang bukan-bukan. Kami mendustakan hari kiamat.(Q.S. Al-Mudatsir : 40-46)

6.Neraka jahim:
Tingkat ke-enam yaitu ditempatkan orang kafir, orang yang mendustakan agama, yaitu orang-orang Islam yang berdosa. Mereka yang berbuat apa yang dilarang Tuhan. Umpamanya berzina, meminum khamar, dan membunuh tanpa hak.

Firman Allah SWT :

”Dan orang-orang yang kafir dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, mereka itulah penghuni neraka Jahim.(Q.S. Al-Maidah : 86)

7.Neraka Hawiyah:
Inilah neraka yang berada dibawah sekali.neraka yang paling keras, yaitu tempat orang yang ketika matinya tidak membawa iman dan islam, apinya hitam dan sudah dibakar 1000tahun lamanya, Alas atau kerak-kerak neraka. Disinilah tempat orang-orang yang berdoa berat. Mereka yang menjadi musuh nabi-nabi, seperti Firaun.

Firman Allah SWT :


"Dan barang siapa yang ringan timbangannya, maka dia dilemparkan ke neraka hawiyah. Tahukah engkau apakah Neraka Hawiyah itu? Yaitu api yang sangat panas".(Q.S. Al-Qoriah : 8-11)


sahabat Abu Hurairoh “terdengar suara yang mengelegar lalu bertanyalah ke rosulullah dan rosulullah menjawab itu adalah suara batu yang jatuh dari neraka jahanam ke “teleng” sekitar dada jatuhnya 1000 tahun”.


Bersabda Nabi SAW : Adapun Neraka itu gelap gulita, tidak mempunyai penerangan kecuali api yang menyala-nyala. Neraka itu mempunyai tujuh pintu dan tiap-tiap pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu bukit, tiap-tiap bukit mempunyai tujuh puluh ribu cabangnya, tiap-tiap cabang itu terdiri atas bagian-bagian yang lebih kecil. Dan tiap-tiap bagian yang lebih kecil itu terdiri atas tujuh puluh ribu dusunnya. Dan tiap-tiap dusun itu tujuh puluh ribu rumahnya dan api yang menyala-nyala. Tiap-tiap rumah itu tujuh puluh ribu ular dan kalajengking


7 tingkatan Surga



1.Darus Salam:
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,
“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS. 6:127)

Surga adalah Darussalam (negri keselamatan) dari segala musibah, kecelakaan, dan segala hal yang tidak disukai, dan dia merupakan negri Allah subhanahu wata’ala, diambil dari nama Allah “as-Salam”. Allah subhanahu wata’ala pun mengucapkan salam atas mereka,


“Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan), “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Rabb Yang Maha Penyayang.” (QS. 36:57-58)

2.Jannatu ‘adn:
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya, (Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholeh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (QS. 13:23-24)

3.Jannatul Khuld:
Karena penduduknya kekal di dalamnya dan tidak akan berpindah ke alam (tempat) lain.

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya,


”Katakanlah, “Apakah (azab) yang demikian itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang- orang yang bertaqwa?” Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (QS. Al-Furqan:15)


4.Darul Muqamah:
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala, artinya,

“Dan mereka berkata:”Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami.Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu”. (QS. 35:34-35)
     5.Jannatul Ma’wa:
Adalah tempat menetap sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat an-Najm di atas. Disebut demikian karena surga merupakan tempat menetapnya orang-orang mukmin

6.Jannatun Na’im:
Jannatun Na’im

7.Al Muqamul Amin:
Al Muqamul Amin