Selasa, 18 Juni 2013

KARDUS


1 kg = 2.2 pounds 1 cm = 0.39 inch
so 1 kg/cm2 = 2.2/(0.39)^2 psi = 14.2 psi
 kg/cm2 dikonversi jadi psi dengan cara dikali dengan 14,223
150 kg/cm2 ekivalen dengan 2133 PSI
 

Terdapat beberapa jenis fluting karton box yang beredar di pasaran, dan yang paling umum digunakan adalah sebagai berikut :
Flute A, memiliki tinggi gelombang 4,8 mm dan jumlah gelombang 118 gelombang per meter persegi.
Flute A memiliki daya bantalan yang sangat baik, sehingga mampu meredam getaran dan goncangan yang timbul dari luar. Sehingga jenis ini sangat baik untuk mengemas produk produk pecah belah.
Flute B, memiliki tinggi gelombang 2,4 mm dan jumlah gelombang 168 gelmbang per meter persegi.
Jenis flute ini lebih murah dari flute A karena lebih hemat dalam pemakaian kertas medium (sebagai gelombangnya) dan memiliki ketahanan tekan datar (flat crush) yang lebih tinggi dibandingkan dengan flute A. Oleh karenanya karton gelombang dengan flute B lebih disarankan untuk mengemas produk yang sebelumnya sudah dikemas dalam kaleng atau botol yang tidak membutuhkan daya bantalan yang tinggi seperti pada flute A.
Flute C, memiliki tinggi gelombang 3,6 mm dan jumlah gelombang 128 gelombang atau 138 gelombang per meter persegi. Flute C dibuat dengan pendakatan flute A dan flute B, dimana memiliki daya bantalan dan ketahanan tekan datar (fkat crush) yang baik, dan penghematan pengunaan kertas medium tentunya.
Flute E, dengan tinggi gelombang 1,2 mm, dan jumlah gelombang 316 per meter persegi, dibuat sebagai pengganti solid fibre.
Flute BC, merupakan kombinasi dari flute B dan flute C, umumnya digunakan pada pengemasan produk yang membutuhkan KKG sebagai kekuatan lebih sebagai pelindungnya mulai dari proses pengemasan, penyimpanan, distribusi hingga sampai ke tangan pembeli.
Kotak karton gelombang adalah pembatas antarmuka antara produk dan lingkungan distribusinya. Definisi ini sangat sederhana dan umum, sehingga memerlukan definisi-definisi lainnya, apakah yang disebut “produk” dan apakah yang disebut “lingkungan distribusi”. 
Tujuan utama pengemasan adalah melindungi isi kemasan dan kemudahan dalam proses penyimpanan hingga distribusinya. Banyak media yang dapat dijadikan sebagai kemasan, salah satunya dan paling banyak digunakan adalah kotak karton box (kardus).
Pada umumnya karton box yang dipakai berbentuk half flap, yang mana dua flap bertemu pada pertengahan sisi lebar box menutup karton box secara sempurna. Pada tulisan ini saya mencoba memaparkan cara sederhana merancang karton box dengan tipe tersebut berdasarkan ukuran produk yang akan dikemas.


——————————————————–
Misal : ukuran produk   = panjang x lebar x tinggi (diukur dalam satuan mm)
Tanya : Bagaimana rancangan karton boxnya ?
Jawab : secara simple as possible saja sbb …

Bentangan karton box nya tampak pada gambar di atas.
-Ukuran panjang 1 dan 2 = ukuran panjang produk + @
dimana @ :
flute B = 3mm, flute C = 4 mm, flute BC=7mm.
- Ukuran lebar 1 = ukuran lebar produk + €
dimana € :
flute B=3mm, flute C=4mm, flute BC=7mm,
-Ukuran Lebar 2 = ukuran lebar produk + &
dimana & :
flute B=0 mm, flute C=1 mm, flute BC=4mm.
-Ukuran Tinggi box = tinggi produk +  X
dimana X :
flute B=5mm, flute C=8 mm, flute BC=14mm
- Ukuran flap atas / bawah = lebar produk/2 + Y
dimana Y :
flute B=2 mm, flute C=3 mm, flute BC=5 mm.
- Panjang lidah box = 25 mm untuk flutinb B atau C, 35 mm untuk fluting BC
Mudah bukan ? selamat merancang karton box anda sendiri.
info : Saya telah membuat sebuah aplikasi online untuk perancangan ukuran karton box untuk kemasan dengan masukan data ukran panjang x lebar x tinggi produk yang ingin dikemas. Outputnya adalah lembaran layout karton box lengkap dengan ukuran pengerjaannya (creasing to creasing).

Ada beberapa aspek penting yang harus dicek dalam pembuatan kotak karton box, yaitu :

Layout

Harus dipastikan layout sesuai dengan permintaan pelanggan berdasarkan contoh cetakan, galley proof atau art work yang telah diapproved oleh pelanggan tersebut.

Kondisi Cetakan

Cetakan harus rata, tidak belang, tidak kotor, tidak buntu, simetris, tidak blobor (blur), tidak geser dan tidak miring. Namun ada kalanya karena kondisi mesin, maka toleransi perlu diajukan kepada pelanggan. Biasanya pelanggan tidak keberatan terjadi deviasi maksimal 3 mm dari standart dan tidak mengganggu hasil cetakan, seperti warna masukan.

Warna Cetakan

Pastikan warna cetakan sesuai dengan warna approved pelanggan. Untuk mengendalikan proses produksi, sebaiknya dibuatkan master colour guide dengan identitas (penomoran) unik tiap masing-masing warna yang berbeda. Dan pada saat proses produksi, acuan warna adalah colour standart tersebut.
Dan untuk memastikan colour standart yang dibuat, sesuai dengan warna permintaan pelanggan, colour standart tersebut di approve-kan ke pelanggan.

Slotter

Slotter adalah lubang potongan simetris yang memisahkan antara bagian panjang I, lebar I, panjang II dan lebar II dalam karton box. Slotter sangat mempengaruhi baik buruknya karton box. Maka pastikan kondisi potongan slotter tepat pada ukurannya, terpotong dengan baik dengan rapi dan bersih.

Creasing

Karton box terbentuk melalui lipatan creasing. Creasing bagus, pembentukan karton box pun akan bagus. Creasing yang terbentuk harus simetris dan jelas (kedalaman 3/4 dari tebal sheet karton), tidak pecah, dapat dilipat dengan baik dan saat dilipat tidak pecah pada bagian luar boxnya.

Kondisi Joint (Sambungan)

Kondisi joint harus simetris, tidak miring, gap standarnya 6mm, tidak over lapping dengan sisi lainnya, merekat dengan baik dan kuat dan tidak lengket antar box atau dengan sisi dalam box sehingga sulit dibuka.

Kondisi Box

Box harus terbentuk dengan baik, yaitu : simetris, flap tidak renggang maupun over lap, box bersih, tidak rusak/cacat, dan tidak mengelupas.
Ada satu info buat rekan-rekan, yaitu sebuah software lisensi trial (untuk coba-coba) selama 45 hari. Nama softwarenya adalah  pACK mEISTER PRO

Dimana program ini dapat digunakan untuk membuat desain bentuk dan ukuran kotak karton gelombang dengan data inputnya adalah ukuran produk yang akan dikemas (P x L x T).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum  mendisain kotak karton box untuk produk anda adalah sbb :
  • Product knowledge itu sendiri, minimal tau seberapa rentan produk tersebut terhadap bahaya dari luar dan bahaya yang ditimbulkan oleh produk iu sendiri.
  • Cara perlakuan selama masa penyimpanan dan distribusi produk.
  • Lama masa penyimpanan produk
  • Suhu/perubahan suhu/kelembaban udara di area penyimpanan produk. Karena sifat dasar kotak karton box adalah mampu menyerap kadar air, maka semakin lembab area penyimpanan produk, semakin berkurang kekuatan kotak karton box melindungi produk yang dikemas.
Hal tersebut di atas perlu diketahui sebagai pertimbangan dalam menentukan beberapa hal penting untuk perancangan kotak karton box yang sesuai dengan produk anda tersebut :
  • Menentukan kombinasi kualitas kertas yang akan digunakan. Semakin tinggi kualitas kertas yang digunakan, semakin kuat kotak karton box tersebut.
  • Menentukan fluting (jenis gelombang). Yang paling umum di pasaran adalah fluting B, fluting C atau gabungan keduanya, fluting BC. Fluting C memiliki daya bantalan yang tinggi dan mampu meredam getaran dengan baik. Cocok digunakan untuk mengemas produk pecah belah dan produk-produk pada umumnya. Sedangkan flute B memiliki jumlah gelombang yang lebih banyak, sehingga memiliki kekuatan tahan tumpuk yang lebih baik. Sedangkan fluting BC dapat dikatakan sebagai gabungan dari kemampuan fluting B dan fluting C.
  • Menentukan bentuk desain kemasan, apakah half flap system atau full flap system, atau bentuk lain yang sesuai untuk produk anda.
  • Menentukan desain printing pada kotak karton tersebut. Karena selain sebagai media pengemas dan pelindung produk anda, kotak karton dapat anda gunakan sebagai media informasi dan advertisi bagi produk anda tersebut.
  • Costing / harga. Pemakaian kertas sangat menentukan harga dari kotak karton box. Untuk mendapatkan pemakaian kertas yang paling hemat salah satunya adalah dengan menentukan desain bentuk karton box yang tepat. Contoh, kotak karton box dengan bentuk (type) half flap system jauh lebih hemat kertas dibadingkan dengan full flap system, akan tetapi dari segi kekuatan adalah sebaliknya.
Dalam fungsi utamanya sebagai media pengemas produk, kardus (kotak karton gelombang) harus mampu melindungi produk di dalamnya, dari hal-hal seperti guncangan, tekanan, dan cuaca/kelembaban suhu. Sehingga, sebelum dibuat, kardus tersebut harus dirancang dengan spesifikasi kualitas yang seimbang dengan perannya berdasarkan jenis produk yang dikemas serta pertimbangan perlakuan produk setelah dikemas, mulai dari penyimpanan hingga distribusinya.
Ada 4 hal utama yang perlu dicek untuk memastikan apakah kualitas kardus tersebut sesuai/standar, sehingga kemampuannya sebagai media pengemas menjadi handal, yaitu sebagai berikut :
  1. Cek Bursting Strenght, dikenal dengan istilah ketahanan retak kardus terhadap bahaya seperti terjatuh, tertusuk, dan dalam menahan beban produk yang dikemasnya. Semakin tinggi nilai bursting strenght, maka semakin baik kualitas kardus tersebut. Kardus yang dirancang dengan spesifikasi kualitas tertentu, harus memenuhi nilai standar bursting strenght yang ada. Jika ternyata kurang dari standar, maka ketahanan kardus untuk menjadi pelindung produk akan berkurang.
  2. Cek Total Weight per 100cm2. Pengecekan ini diperlukan guna mengetahui apakah kualitas kertas yang digunakan sesuai dengan spesifikasi rancangannya. Hal ini dapat dketahui dari berat per 100cm2 karton tersebut. Bila ternyata berat pengecekan tidak standar, maka kemungkinan besar, kualitas gramatur kertas yang digunakan juga di luar standar. Hal ini dapat menjadi fatal, karena bahan dasar utama yang menentukan kualitas kardus adalah lapisan kertas tersebut. Semakin tinggi nilai gramatur (berat per 100cm2) kertas, maka semakin baik kualitas kardusnya.
  3. Box Compression Tester, adalah pengecekan ketahanan kardus terhadap beban tumpukan di atasnya. Karena penyimpanan kardus dilakukan dengan tumpukan (untuk penghematan tempat), maka nilai BCT ini harus mampu menahan beban tumpukan di atasnya. Semakin tinggi nilai BCT kardus, semakin tahan terhadap beban tumpukan di atasnya.
  4. Edge Crush Test, yaitu pengecekan ketahanan tekanan tepi. Pengecekan ini manfaatnya hampir sama dengan BCT, bedanya BCT mengetahui kehandalan kardus keseluruhan dalam Kgf (kilogram force) sedangkan ECT nilainya dicek dalam satuan ukuran tertentu potongan kardus dalam Kgnewton.
Jika pengecekan ke empat hal tersebut di atas memenuhi nilai standar, maka dapat dikatakan kardus tersebut dapat berfungsi sebagai pelindung product sesuai yang diharapkan.
Apakah saya salah jadul ? eh, maksud saya salah judul ? kok bisa anda terperangkap ke sini ? sedang mencari apa anda ?
Baiklah, pertama, saya tidak salah judul. Dengan judul di atas saya bermaksud memaparkan beberapa faktor yang mempengaruhi baik/jeleknya kotak karton gelombang atau kardus atau box yang kita kenal sebagai media pembungkus produk.
Kedua, bila anda terdampar dalam postingan situs ini, ya salah anda ya anugerah bagi anda… hehehe. Jika anda salah pintu, silahkan exit atau meneruskan membaca sekedar untuk tambahan informasi ringan-ringan saja. Siapa tau bermanfaat. Dan jika anda benar, dengan keyword yang benar, saya ikut bersyukur, dapat memberikan informasi yang mungkin anda butuhkan. Karena komposisi informasi yang saya sampaikan ini terlalu sederhana untuk mengerutkan dahi, memeras pikiran, saya harap anda tidak kecewa.
So, hal-hal apa yang dapat menjadikan kardus (karton gelombang) itu bagus :
  1. Dapat berperan dalam fungsi utamanya sebagai media pembungkus dan pelindung produk yang dikemasnya. Beda produk yang dikemas, beda spesifikasi produk, beda jenis kualitas kardusnya. Produk pecah belah seperti gelas, piring, kaca, dll yang sejenisnya membutuhkan kardus dengan daya bantalan yang baik sehingga mampu melindunginya dari tekanan/goncangan. Sedangankan produk yang memiliki daya tahan sendiri, seperti kemasan produk kalengan, ikan kaleng, permen dalam toples, minuman botol, tidak terlalu membutuhkan kardus (kotak karton gelombang) dengan kualitas tinggi, cukup dengan single flute (satu lapisan gelombang) saja.
  2. Kardus tersebut memiliki sturuktur yang baik, dimana jika kardus tersebut dibentuk, maka terbentuk dengan baik sebagai sebuah kotak karton gelombang; tidak delaminasi (nglontok), tidak renggang, tidak over lap, tegak lurus dan simetris bidang-bidangnya, tidak high low (permukaan harus rata dan halus), potongan slotter tidak berlubang (menutup sempurna pada setiap sudut kardus), kondisi sambungan (join) kuat (tidak terlepas), dll.
  3. Kardus tersebut memiliki penampilan yang baik dan informatif.  Salah satu fungsi dari kardus adalah sebagai media informasi dan advertisi terhadap produk yang dikemasnya. Maka cetakan (printingnya) harus sesuai dengan desain, tidak buntu, tidak mblobor (blur), rata dan sesuai warnanya.
Demikian 3 poin simple yang harus dimiliki oleh kardus yang baik. Karena memang informasi ini dikupas secara sederhana dan simpelnya, saya harap anda tidak kecewa karena tidak mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif yang lengkap. Di lain kesempatan akan saya coba bahas dengan lebih mendetail lagi.
So, saya cukupkan dulu di sini kawan, bila ada yang harus disampaikan, say hello saja pada comment di bawah. Thanks sudah mampir, jangan bosan balik lagi kapan-kapan, karena saya akan terus berbagi informasi.



Kamis, 13 Juni 2013

Kekerasan kayu mahony (Mahagony wood density)



Where It Comes From

  • Mahogany wood comes from rain forest trees in the Caribbean as well as parts of Central and South America. All these trees are endangered, and so Pacific Coast mahogany (Swietenia humilis) and Carribean mahogany (Swietenia mahogany) are no longer commercially logged. However, Swietenia macrophylla, or bigleaf mahogany, is also grown on plantations in Indonesia and Fiji, and wood from these trees is still available.

Other "Mahoganies"

  • Many trees with hard, reddish wood are also commonly called mahoganies, but they really aren't, as you can tell from their scientific names. True mahogany belongs to the genus Swietenia. Phillipine mahogany belongs to the Shorea genus and grows in the Phillipines, Indonesia and Malaysia. African mahogany, from west Africa, and belongs to the genus Khaya. There are also American mahoganies, such as mountain-mahogany, which belong to the genus Cercocarpus.
     
  •  

Dua hal utama yang mempengaruhi perbedaan berat kayu adalah kekerasan kayu dan moisture content (MC). Semakin tinggi ukuran MC akan semakin tinggi berat kayu. Kekerasan kayu atau 'density' diukur dalam satuan kg/m3. Rata-rata kekerasan kayu yang ada adalah sekitar 320 - 720 kg/M3. Ada beberapa jenis kayu yang sangat lunak hingga 160 kg/m3 dan paling tinggi kekerasan kayu pada level 1.000 kg/m3.

Semua ukuran kekerasan kayu tersebut diukur pada level MC sekitar 12%.

Menghitung Wood Density:
Ukuran kayu: 500mm x 80mm x 25mm = 0.001 M3
Berat kayu: 0.6 kg


Berarti Density kayu adalah 0.6 kg : 0.001 M3 = 600 kgs/M3

Beberapa jenis kayu dan kekerasannya:



Jenis kayu dengan density yang tinggi berarti lebih keras akan tetapi belum tentu lebih sulit diproses dengan mesin. Yang akan menjadi masalah adalah ketika proses pengamplasan, kayu dengan density tinggi akan lebih cepat menghabiskan permukaan amplas dan pengurangan harus dengan ketebalan yang relatif kecil untuk mengurangi beban mesin.
Kemudahan mengerjakan kayu dengan density tinggi adalah pada waktu finishing terutama finishing yang menggunakan warna solid. Kayu density tinggi tidak menyerap terlalu banyak material finishing sehingga dalam beberapa lapis sudah bisa menutup permukaan serat kayu dengan warna solid seperti yang diinginkan.