Luas alam semesta tidak bisa di ukur dengan jarak kilometer maupun jarak farsakh (satu jarak farsakh kira-kira sama dengan delapan kilometer) dan jumlah benda-benda angkasa, melebihi jumlah sesuatu yang bisa terhitung dengan angka. Oleh karenanya manusia menggunakan contoh kecepatan cahaya (yang mana didalam perdetiknya menempuh jarak tiga ratus ribu kilometer) dalam menjelaskan jarak antara bintang-bintang. Kita akan lebih merasa heran ketika kita mengetahui, bahwa Matahari adalah salah satu bintang di dalam galaksi yang di dalamnya terdapat jutaan bintang. Galaksi, tata surya dan jutaan bintang adalah satu dari jutaan galaksi yang ada di alam dan tidak ada seorang pun yang mengetahui jumlahnya, karena ketika teleskop canggih dan terbaru dibuat, galaksi-galaksi pun semakin banyak terungkap.
Jarak sebagian dari galaksi-galaksi tersebut sangat berjauhan sehingga cahaya-cahayanya untuk sampai ke Bumi menempuh waktu jutaan tahun. Jarak antara dua galaksi seukuran jarak cahayanya yang untuk sampai ke tempat ini masing-masing menempuh waktu dua ratus sampai tiga ratus juta tahun.
Menurut salah seorang ilmuan, penelitian tentang alam luar angkasa yang kita lakukan di zaman sekarang ini ibarat sebuah kupu-kupu kecil yang hinggap di atas sebuah daun dari pohon besar yang mempunyai ribuan ranting dan jutaan daun dan berada di antara hutan yang luas . Lalu kupu-kupu tersebut ingin terbang dari satu daun ke daun lain yang berdampingan. Daun pertama adalah ibarat bumi, daun kedua adalah bulan, rantingnya seperti tata surya, pohonnya adalah galaksi yang meliputi tata surya, hutannya adalah alam. Pada kenyataannya para astronom ibarat para petualang yang berkeliling di hutan. Bintang-bintanglah yang menjadi hutan tersebut. Sebagaimana setiap hutan memiliki batasan, jumlah bintang-bintang juga terbatas. Prediksi terbaru menunjukkan bahwa jumlah bintang kira-kira mencapai empat puluh miliyar.
Manusia di hadapan ciptaan besar dan sangat luas ini, tampak begitu kecil, sehingga seyogyanya merasa malu. Untuk itu jelas bahwa satu bagian pun dari ciptaan yang tak terhitung ini, tidak akan bisa dijelaskan dalam sebuah lembaran-lembaran buku. Namun paling tidak penelitian tentang bagian dari tata surya, bisa dijadikan sebagai karya ilmiah dan sebagai gambaran tentang kemampuan dan luasnya ilmu Tuhan Sang Mahapencipta.
Ukuran Matahari
Matahari yang sangat menyengat ini adalah suatu sumber energi yang penuh rahasia, dimana keajaibannya tidak terlintas dalam benak maupun pikiran manusia. Sekarang kita tunjukkan sebagian dari rahasia-rahasia keunikan cahaya penerang ini sebagai kisah tentang kemampuan dan ilmu Sang Pencipta. Ukuran besar matahari adalah 1,391,000 bandingannya dengan ukuran Bumi. Jika kita mengetahui besarnya ukuran bola bumi maka ukuran besar matahari pun akan menjadi jelas bagi kita. Ukuran bola Bumi adalah seribu delapan puluh tiga miliyar dan tiga ratus dua puluh juta kilometer persegi.
Berat Matahari
Para ilmuan mampu menentukan berat Matahari berdasarkan dasar ilmiah, mereka mengatakan bahwa berat Matahari adalah tiga ratus tiga puluh ribu kali berat Bumi. Sebagaimana yang telah dikatakan bahwa ukuran Matahari 1,391,000 bandingannya dengan ukuran bumi, namun berat matahari 330,000 kali berat bumi. Perbedaan ini disebabkan karena berat matahari yang berupa gas lebih ringan dari pada berat bumi.
Suhu Matahari
Suhu panas Matahari diperkirakan mencapai sebelas ribu derajat Fahrenheit (11,000 F), tapi panas pusat Matahari adalah tujuh puluh juta derajat Fahrenheit (70,000,000 F). Dari pusat panas ini terdapat pada setiap detiknya empat juta ton energi dan setiap menitnya dua ratus empat puluh juta ton energi yang tersebar di ruang angkasa dalam bentuk sinar dan hawa panas. Akal berdecak kagum dengan keunikan sinar dan hawa panas ini dan walaupun Matahari berjuta tahun bersinar serta mengeluarkan hawa panas, namun kekuatan cahayanya tetap seperti semula. Matahari bagaikan sebuah pabrik, yang didalam setiap detiknya memproduksi empat juta ton energi dan juga memberikan sinar dan hawa panas kepada galaksinya, baik yang kecil maupun yang besar dari planet Mercuri sampai kepada planet Pluto dan jangkauan cahaya serta hawa panasnya mencapai enam ribu juta kilometer. Bumi dari sisi jarak adalah planet ketiga dan mendapatkan sedikit energi darinya.
Usia Matahari
Diperkirakan usia matahari sebagaimana usia sebagian planet lain, kurang lebih mencapai empat sampai lima ribu juta tahun.
Gerak Matahari
Para ilmuan setelah melakukan berbagai penelitian, mengetahui bahwa Matahari sebagaimana Bumi berputar pada poros nya dan setiap putarannya kira-kira memakan waktu dua puluh lima hari. Putaran Matahari seperti putaran Bumi yang mengelilingi Matahari. Gerak ini dinamakan sebagai gerak posisional. Matahari juga mempunyai gerak perpindahan dan sesuai dengan penelitian para ilmuan, bahwa galaksi dan planet-planetnya bergerak ke arah kutub utara dengan kecepatan 19,5 kilometer dalam setiap detiknya. Matahari juga memiliki gerakan ketiga, yaitu berputar mengelilingi pusat galaksi. Setiap galaksi terdiri dari jutaan bintang yang bergerak di sekelilingnya. Kecepatan gerak bintang-bintang berbeda-beda ditinjau dari sisi jauh dekat jaraknya dengan pusat. Matahari adalah bagian dari kumpulan galaksi, ia sebagaimana bintang-bintang berputar di sekeliling pusat galaksi dengan kecepatan sembilan ratus tujuh puluh dua ribu kilometer per jam dan begitu luas nya tempat perputaran Matahari sehingga hanya dilewati satu kali dalam dua ratus dua puluh juta tahun. Mungkin cukup sampai di sini penjelasan tentang kebesaran dan keunikan serta manfaat Matahari dan sekarang mari kita berbicara secara global tentang planet-planet sesuai urutan jaraknya dengan Matahari.
1. Planet Merkurius
Merkurius adalah planet yang paling dekat dengan Matahari dan berjarak lima puluh delapan juta kilometer darinya. Karena planet-planet yang ada dalam sebuah bentuk bujur telur bergerak mengelilingi Matahari, maka jarak antara masing-masing planet dengan Matahari berbeda dan dalam keadaan fluktuasi dimana maksimal jarak antara planet Mercurius dan Matahari tujuh puluh juta kilometer dan minimalnya adalah empat puluh enam juta kilometer dan jarak sedangnya adalah lima puluh delapan juta kilometer. Planet Mercurius ini menghadap ke arah Matahari, oleh karenanya ia dari satu sisi seperti neraka, panas dan menyengat dan dari sisi lain seperti sisi kutub, dingin dan membeku. Planet ini jarang terlihat, karena datang dan perginya berbarengan dengan terbit dan terbenamnya Matahari. Untuk itu ia jarang sekali menampakkan dirinya, tetapi meskipun demikian didalam satu waktu ia terlihat di ufuk oleh mata telanjang. Planet Mercurius ini berputar pada porosnya satu kali dan mengelilingi Matahari selama delapan puluh delapan hari. Mercurius adalah planet terdekat dari Matahari, yang bergerak lebih cepat dalam zona yang lebih kecil dan perjalanan dalam setiap detiknya 47/5 kilometer.
2. Planet Venus
Planet Venus menurut istilah para astronom adalah saudara Bumi, dimana satu dengan yang lainnya tidak saling mengenal. Sebab planet Venus tertutup oleh debu dan asap tebal sehingga kreterianya tidak begitu jelas. Planet Venus berada antara Bumi dan planet Merkurius, berputar mengelilingi Matahari. Kita melihat Venus berada di sebelah barat langit, setelah terbenamnya Matahari dan berada di sebelah timur langit sebelum terbitnya Matahari, dengan cahaya terangnya yang khas, karena planet ini nampak pada dua tempat, di zaman dulu orang-orang Yunani menyangka bahwa planet tersebut adalah dua bintang, sehingga mereka menamakan bintang yang satu dengan "bintang waktu malam" dan bintang lainnya dengan nama "bintang waktu pagi". Sebutan saudara Bumi untuk planet Venus ini karena ia memiliki sisi keserupaan dengan Bumi, sebab ukuran venus 0/97 seperti Bumi, beratnya 0/82 seperti berat Bumi, kekuatan daya tariknya 0/9 seperti daya tarik Bumi. Planet Venus memutari Matahari sekali, selama 224 hari dan 15 jam serta 48 menit.
3. Planet Bumi
Pengetahuan manusia tentang Bumi lebih banyak dari pada tentang planet-planet lain dan menurut penduduk Bumi, Bumi adalah alam yang paling besar dan tempat dimana ia di lahirkan, tetapi menurut para astronom, Bumi sangat kecil dibandingkan dengan planet lainnya. Bumi sebagaimana planet lainnya berputar dengan bebas di ruang angkasa. Jarak Bumi dengan Matahari 150 juta kilometer dan Bumi memutari Matahari selama 365 hari dan lima jam serta 48 menit dan 40 detik dengan kecepatan 29/8 kilometer dalam perdetik. Jarak maksimal Bumi dengan Matahari 152 juta kilometer dan jarak minimalnya 147 juta kilometer. Atmosfir dengan gas yang tebalnya 800 kilometer bagaikan tameng baja, menjaga Bumi dari gangguan 20 juta batu-batu di langit yang mana batu-batu tersebut siang dan malam menimpa atmosfir Bumi dengan kecepatan kira-kira 50 kilometer perdetiknya.
4. Planet Mars
Mars adalah planet yang sejak dulu telah menarik perhatian para astronom Timur maupun Barat dan telah membangkitkan upaya-upaya untuk menyingkap rahasia-rahasianya. Sebab munculnya upaya dan perhatian ini karena kemungkinan dan syarat kehidupan di planet Mars lebih besar dari pada kemungkinan kehidupan di planet lainnya. Oleh karenanya hingga kini telah banyak diambil gambar-gambar planet mars dan telah dipastikan adanya kehidupan tumbuh- tumbuhan dan lainnya di sana. Jarak planet Mars dengan Matahari adalah 228 juta kilometer. Ia memutari Matahari sekali selama 677 hari dengan kecepatan 24 kilometer perdetiknya. Planet Mars sangat mirip dengan Bumi. Waktu siang malam di Mars seperti di Bumi dengan sedikit perbedaan, bahwa planet Mars berputar pada porosnya sekali selama 24 jam dan 37 menit. Di planet Mars sebagaimana di Bumi ada empat musim, tetapi masa musim di planet Mars dua kali lipat lebih lama daripada masa musim di Bumi. Planet Mars mengambil setengah dari cahaya dan hawa panas Bumi yang diambil dari Matahari, maka dari itu hawa di planet Mars lebih dingin dibandingkan dengan hawa di Bumi. Maksimal hawa panas dalam musim panas di planet Mars, tidak melebihi 27 derajat, sedangkan pada musim dinginnya mencapai 58 derajat di bawah nol.
5. Planet Yupiter
Yupiter adalah planet terbesar di dalam galaksi, yang berbentuk lingkaran dan letaknya berada di luar kawasan planet Mars dan berjarak 741 juta kilometer dengannya. Diameternya 148 ribu kilometer, yaitu sebelas kali lipatnya diameter Bumi dan permukaannya lebih besar 150 kali lipat dibandingkan dengan permukaan Bumi. Yupiter mengelilingi Matahari selama 11 tahun dan 315 hari, dengan kecepatan 13 kilometer perdetik. Ia melakukan gerak posisi tersebut selama 9 jam dan 55 menit serta 41 detik.
6. Planet Saturnus
Jika kita meneruskan perjalanan kita, setelah planet mars, kita akan sampai kepada planet yang bernama saturnus. Menurut orang-orang Babilion dan Yunani saturnus adalah bintang yang terakhir, karena planet-planet yang jaraknya jauh dari Matahari, begitu sedikit cahayanya sehingga tidak nampak oleh mata telanjang, akan tetapi setelah ditemukannya alat teleskop, menjadi jelas bahwa saturnus bukanlah akhir bintang dari tatanan surya dan kawasan kekuasaan Matahari, tetapi melebihi sesuatu yang mereka bayangkan. Saturnus adalah planet yang berukuran 9 kali lipat dibandingkan Bumi. Dan natijahnya volume planet saturnus adalah tujuh ratus kali lipat dengan volume Bumi, namun dikarenakan planet saturnus berasal dari benda yang ringan, maka berat planet saturnus tidak melebihi seratus kali lipat Bumi.
7. Planet Uranus
Planet ini ditemukan pada tahun 1781 M dan menyebarkan kekuatan pancaran dari 1428 juta kilometer hingga 2873 juta kilometer. Planet ini dari sisi ukuran besarnya tidak kalah dengan Yupiter maupun Saturnus, sehingga terkadang dengan mata telanjang ia dapat dilihat. Gerakan pindah Uranus di sekitar Matahari selama 84 tahun dan 7 hari dengan kecepatan 6700 meter dalam perdetik dan gerak posisionalnya dilakukan selama 10 jam dan 8 menit.
8. Planet Neptunus
Planet Neptunus ini ditemukan oleh ilmuan Prancis dan astronom observatorium Berlin. Jarak planet ini dengan Matahari adalah 4500 juta kilometer, perjalanan kelilingnya memakan waktu selama 164 tahun dan 280 hari, yakni setiap satu musim dari empat musim di Neptunus adalah empat puluh tahun lamanya dan dalam pergerakan posisionalnya, Neptunus berputar pada porosnya satu kali selama 15 jam dan 40 menit.
9. Planet Pluto
Pluto adalah planet terakhir yang ditemukan oleh seorang ilmuan Amerika pada awal tahun 1930 M. Pluto merupakan planet yang kesembilan dari tata surya, yang jaraknya dengan Bumi 40 kali lipat lebih jauh dari pada jaraknya dengan Matahari. Dan dengan adanya penemuan planet Pluto, maka batasan tata surya dari empat miliyar lima ratus juta kilometer bertambah menjadi lima miliyar sembilan ratus dua puluh juta kilometer, karena itu jarak menengah antara Pluto dengan Matahari seukuran ini. Planet ini dalam bentuk elips memutari Matahari selama 250 tahun. Planet Pluto tidak bisa dikatakan sebagai planet terakhir, sebab para astronom memberikan kemungkinan bahwa Pluto adalah salah satu planet dari beberapa planet yang berada pada barisan pertama di dalam tata surya ini dan berada di sudut langit yang remang dan gelap.
Oleh karena itu, harus dikatakan bahwa tata surya ini mengarahkan kepada kita akan luasnya tatanan di dalam penciptaan benda-benda langit, yang mana dalam setiap bagian dari tatanan tersebut, merupakan bukti yang jelas akan adanya peran pikiran, perenungan, ilmu didalam penciptaannnya dan akal sama sekali tidak bisa menerima, jika tatanan yang indah dan menakjubkan ini tidak di sertai dengan campur tangan ilmu dan kemampuan dan tidak ada seorang bijakpun yang dapat menerima bahwa perhitungan yang cermat dan di luar jangkauan akal manusia tentang tatanan yang mengandung hikmah ini, muncul secara kebetulan. Kita semua mengetahui bahwa para astronom dengan berdasarkan pengetahuan mereka yang luas tentang gerak posisional dan gerak perpindahan benda-benda kosmologi, semenjak ratusan tahun yang lalu mampu memprediksikan seluruh keadaan-keadaan bintang dan menetapkan muncul dan hilangnya planet-planet serta waktu gerhana Matahari dan Bulan. Apakah bisa prediksi yang sedemikian cermat dan gerakan-gerakan yang teratur dan telah diperhitungakan ini, tidak disertai dengan pengetahuan Sang Pengatur tatanan benda-benda langit?
Gerakan benda-benda langit ini begitu teratur dan teliti yang mana jika nampak ketidak teraturan pada gerak satu panet, akan menyebabkan tersingkapnya keberadaan planet lainnya. Contohnya setelah ditemukannya planet Uranus, para astronom melakukan penghitungan tentang gerakannya dan mereka merasakan adanya penyimpangan pada geraknya, yaitu mereka menemukan gerakan Uranus lebih lambat dari ukuran gerak yang seharusnya. Hal ini mengakibatkan ilmuan perancis tersebut harus memberi laporan kepada badan ilmiah dan berkata: "Menurut saya, planet-planet lain yang belum di temukan, telah mengganggu dan membuat gerak Uranus menjadi tidak teratur". Ilmuan ini dengan perhitungan ilmiah telah menetapkan tempat untuk planet Uranus dan beberapa saat kemudian seorang ilmuan Jerman menemukan planet demikian ini dengan nama Neptunus di tempat yang ditetapkan oleh ilmuan Prancis tersebut. Planet lain yang bernama Pluto juga mempunyai kemiripan dalam penemuannya dengan Neptunus ini.
Prediksi yang teliti semacam ini, tidak lain menandakan suatu sebab bagi gerak benda-benda langit yang telah diperhitungkan. Apakah dengan terungkapnya rahasia-rahasia yang berkuasa atas tatanan tata surya akan menjadikan penelitian tentang benda-benda langit berakhir, ataukah manusia setelah sampai pada hasil-hasil penelitiannya malah menyaksikan ambang alam yang lebih besar dan luas? Alam yang penuh dengan miliyaran tatanan dan bintang-bintang yang bergemerlapan serta penjelajah di ruang angkasa dan tata surya kita dalam berhadapan dengan itu bagaikan sebuah mutiara dibawah samudera luas yang tak bertepi.
Jika manusia dengan ilmu dan sains sedikit melewati tata surya dan dia akan menjadi bingung dengan banyaknya jumlah bintang dan galaksi yang bermiliyaran dan dia akan memahai bagian dari tatanan yang indah ini, maka dia akan menundukkan kepala dihadapan sang pengatur tatanan dan pencipta benda-benda ini dan perkataan orang-orang yang tidak bijak bahwa alam ini muncul secara kebetulan, tidak lain hanya akan di anggap sebagai cerita fiktif yang kekanak- kanakan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar