Jumat, 05 Juni 2009

20 PENGUSAHA MUDA INDONESIA & 21 PENGUSAHA DONATUR CAPRES 2009

20 PENGUSAHA MUDA
1. Adam Adhitya Suherman, 23, presdir PT Adam Airlines
Kedua orang tuanya yang pengusaha memicu Adam untuk juga terjun ke dunia usaha. Ia mulai berbisnis pada 2003, dan dengan berani memilih bidang penerbangan sebagai bisnis intinya. Apa pertimbangannya? Rupanya Adam mengandalkan konsep boutique airlines, yakni memberikan layanan berkualitas tinggi tetapi dengan harga yang relatif murah perusahaannya bakal terus melaju. "Kepuasan pelanggan menjadi penekanan kami. Faktor inilah yang mempengaruhi keberhasilan bisnis kami," ungkap Adam.

Selain layanan, Adam juga mencoba menawarkan inovasi yang dianggapnya berbeda dengan para pesaingnya. Di antaranya, warna pesawat-pesawatnya yang terkesan lebih "terang" dan fresh, membangun sistem reservasi online dengan nama Adam Sky Net, dan program-program yang dirancang khusus untuk penumpang, termasuk ketika penumpang berada di dalam pesawat. Lewat konsep dan inovasi yang dikembangkannya itu, Adam menargetkan perusahaannya mampu menerbangkan 25 pesawat untuk tahun ini.

2. Andreas Thamrin, 27, pemilik Games Market dan operations manager Digitone Pty. Ltd.Putra sulung pengelola Global Teleshop, Hermes Thamrin, ini makin mengokohkan dirinya sebagai pengusaha muda di bidang entertainment software, khususnya games yang ia jual lewat internet.

Belakangan bisnisnya makin berkembang lewat penjualan ritel ponsel 3G. Mengaku memperoleh keuntungan besar dari bisnis yang dijalankannya di Australia, Andreas berencana melebarkan sayap usahanya ke Selandia Baru.

3. Arini Subianto, 34, pemilik PT Panaksara Pustaka
Bermula dari hobi menata perabot dan aksesori rumah, Arini mengembangkannya menjadi sebuah bisnis yang cukup menggiurkan di tahun 1988. Bisnisnya makin besar ketika jebolan Fashion Design Parsons School of Design, New York, ini memutuskan untuk membuka usaha toko buku yang ia padukan dengan bisnis lamanya.

4. Beno Pranata, 31, presdir PT Mitra Karya PerkasaSebelum memutuskan menekuni bisnis layan antar, Beno melakukan survei terlebih dahulu dan menggodok konsep bisnisnya selama empat bulan. Dengan modal awal Rp350 juta hasil saweran dengan tiga orang rekannya, pada November 2002 Beno resmi menjalankan usahanya. Di bawah bendera "PesanDelivery", kini Beno berhasil merangkul 112 resto yang rutin menjadi pelanggan jasa layan antarnya.

5. Chatalia, 27, managing director PT Famili Kekal Abadi
Usia muda tak menghalangi Chatalia untuk menemukan ide-ide kreatif di bisnis persepatuan. Konsep self service alias "ambil sendiri sepatumu" yang ia terapkan di tokonya terbukti mendapat respons positif dari konsumen. Ditambah dukungan dari sang ayah, Lie Hok San, yang sudah menekuni industri persepatuan sejak 1970-an, Chatalia bermaksud melakukan ekspansi bisnisnya hingga ke Yogyakarta dan Bali.

6. Dewi Safitri Wahab, 27, pemilik Mangkok Putih
Selalu siap jatuh bangun, menjadi prinsip Dewi dalam menjalankan usaha. Itu pula yang menjadikan peraih gelar MBA dari Johnson & Walles University Rhode Island, AS, ini berani mendirikan perusahaan sendiri pada 2001. Sesuai dengan latar belakang pendidikan S1-nya di bidang perhotelan, kebanyakan usaha yang ia rintis merupakan bisnis food and beverage. Di antaranya, Mangkok Putih Noodle, Eatz Diners, dan Cita Rasa Catering.

7. Dian Purba, 31, pemilik PT Citra Ambrosia
Sebelum mendirikan usaha sendiri, Dian pernah melakoni pekerjaan di beberapa perusahaan, seperti Pricewaterhouse Coopers dan Unilever. Baru pada 1997, anak seorang dokter spesialis mata ini memulai debutnya sebagai pengusaha muda di bidang restoran. Sukses di bisnis ini, ia mulai menjajaki bisnis lain dengan mendirikan sebuah butik di bawah pengelolaan PT Trimitra Adibusana.

8. Eko Hendro Purnomo, 34, dirut PT E Titik Tiga Komando
"Bagi saya, pengusaha muda itu identik dengan agresif," ungkap Eko. Maka tak heran jika ia menjadikan kesulitan justru sebagai sebuah kesempatan untuk terus maju. Agresivitas itu pula yang membuat Eko kini berhasil mengembangkan tiga perusahaan yang masing-masing bergerak di bisnis rumah produksi, printing & advertising, event organizer, serta restoran dan katering. Untuk memperbesar bisnisnya, Eko menargetkan akan menambah perusahaannya, termasuk penambahan program-program siaran baru. Meski secara kuantitas Eko berharap bisnisnya terus bertambah, ia juga mengaku sangat peduli akan sisi kualitas.

9. Estelita Hidayat, 33, presdir PT BIDS dan Voxa Integra
Langkahnya di dunia bisnis dimulai pada 1995, saat ia mendirikan Voxa Advertising. Bisnisnya di dunia advertising makin berkembang kala pada 2001 ia menambah perusahaannya dengan bendera Innovoxa. Ketika itu investasi awal yang ia keluarkan mencapai Rp200 juta. Dengan berpegang teguh pada prinsip "keep innovating", Estelita bertekad terus mengembangkan usahanya tidak hanya pada skala lokal, tetapi juga nasional. Kini omzet perusahaannya rata-rata mencapai Rp5-10 miliar per tahun.

10. Ferry Agus Wibowo, 30, pemilik PT Tiga Saudara Group
Pengusaha muda asal Yogyakarta ini bisa dibilang berbakat menangani bisnis properti. Buktinya, lewat perusahaan yang dirintisnya pada 1999, ia berhasil menjadikan TSG sebagai tiga besar di bisnis properti di Yogyakarta. Salah satu kunci suksesnya adalah jeli dalam berpromosi.

11. Fredella Nugroho, 28, pemilik PT Cilantro International
Dengan latar belakang pendidikan di bidang perhotelan, tampaknya Fredella cocok menekuni bisnis resto yang mulai ia garap pada 2003. Lewat restoran Cilantro yang berkonsep Asia Bistro & Lounge ini, Fredella membidik konsumen kelas atas.

12. Jenifer J.A. Supit, 34, direktur pengelola PT Horizon Jet Support Club
Kegemaran Jenifer pada laut dan olahraga air membuatnya tertarik untuk mengembangkan bisnis tersebut. Bersama tiga rekannya, ia mendirikan HJSC yang memfasilitasi berbagai jenis olahraga air, seperti jet ski.

13. Kanaya Tabitha, 33, pemilik rumah mode Kanaya
Namanya di dunia mode Tanah Air sudah tak asing lagi. Ia bahkan dikenal sebagai salah satu perancang busana termahal di Indonesia. Bisnisnya di bidang fashion , yang beromzet rata-rata Rp4 miliar per tahun, makin berkibar ketika Kanaya memproduksi busana berlabel namanya sendiri.

14. Kunang Andries, 30, direktur PT Fir'fli Illuminati Indonesia
Berasal dari keluarga pengusaha jewelry, membuatnya terbiasa untuk menekuni bisnis sendiri. Kunang juga mengaku mendapatkan kebebasan untuk berkarya jika memiliki bisnis sendiri. Lewat Fir'fli, perusahaan jewelry miliknya, ia menawarkan perhiasan yang hanya terbuat dari materi-materi yang terbaik.

Jika kebanyakan pengusaha muda cenderung berlaku agresif dalam mengembangkan bisnisnya, Kunang malah terkesan hati-hati. "Saya akan mempertahankan satu butik yang hanya melayani klien-klien tertentu saja, seperti yang ada sekarang," ujarnya.

15. Luciana Budiman, 29, pemilik Yakunkaya Toastindo
Ia mulai mengembangkan bisnis kedai kopi tradisional asal Singapura ini sejak 2003. Bisnisnya kini makin berkembang dengan penambahan dua gerai Yakunkaya yang berlokasi di Mal Kelapa Gading dan Plaza Semanggi, serta tiga gerai, yang salah satunya berlokasi di Medan, Sumatra Utara.

16. Maria Reviani Hidayat, 30, pemilik Flame Wine & Grill Cafe
Setamat kuliahnya di bidang industrial engineering dari Universitas Washington, AS, Maria sempat membantu sang ayah bekerja sebagai konsultan engineering. Tak berapa lama, ia hijrah ke Jakarta dan mendirikan bisnis makanan. Dalam berbisnis, putri pengusaha jamu Sido Muncul, Irwan Hidayat, ini tak mau ngoyo. Prinsipnya, menjalani saja apa yang ada di hadapan.

17. Oscar Lawalata, 28, pemilik rumah mode PT Oscaroscar
Tak berapa lama setelah ia lulus dari sekolah mode Esmod di tahun 1998, pengusaha muda yang juga populer sebagai desainer ini langsung mengadakan show pertamanya. Terhitung sejak mengawali kariernya, kini ia telah mengadakan fashion show lebih dari 100 kali dan menangani 500-an klien, baik secara individu maupun institusi.

18. Naomi Susan, 30, direktur PT Natural Semesta dan PT Ovis SendnSave
Memulai usaha pada usia 22 tahun membuat Naomi tak canggung lagi untuk melakoni berbagai bidang bisnis, mulai dari bisnis internet, toko baju, carter pesawat, hingga salon dan kafe. Meski pernah gagal, Naomi tak mau berhenti berekspansi. "Bisnis itu seperti judi. Ada saatnya menang, ada saatnya kalah," katanya.

19. Rae Sita Massie, 34, pemilik PT Fergaco
Ia memulai bisnis penyediaan jasa ke perusahaan minyak di tahun 2000. Meski tak memiliki pengalaman di bisnis tersebut, Rae tertantang untuk terus menekuninya. Beberapa perusahaan minyak lokal maupun asing, seperti Schlumberger, Pertamina, Medco, dan Exspan, kini menjadi kliennya. Seiring makin bertambahnya klien, perusahaan miliknya pun berhasil menuai profit.

20. Reza Budisurya, 33, pemilik Manna Lounge dan Score
Berawal dari kegemarannya jalan-jalan dan melihat konsep berbagai tempat hang out anak muda



21 Pengusaha Besar Donatur Calon Presiden :

A. Para Pengusaha Donatur bagi Capres SBY-Budiono
1. Alim Markus (Maspion)
2. Antony Salim (Salim Group)
3. Franky O.Wijaya (Sinar Mas)
4. Tommy Winata (Artha Graha)
5. Aguan atau Sugianto Kusuma(JHD)
6. Herman A.Kusumo (Tambang)
7. Hartati Murdaya (Berca)
8. Anindya Bakrie (group Bakrie),
Dan Beberapa pengusaha Kadin

B. Para Pengusaha Donatur bagi Capres Megawati-Prabowo
1. Hashim Djojohadikusumo (Tirtamas Group)
2. Gunadi Sinduwinata (Indomobil)
3. Hariyadi Sukamdani ( Hotel Sahid)
4. Rini Mariani Sumarno (Kanzen Motor)
5. Murdaya Poo (Berca,Metropolitan Kentjana)

C. Para Pengusaha Donatur bagi Capres Jusuf Kalla-Wiranto
1. Erwin Aksa (Bosowa Group)
2. Sofjan Wanandi (Gemala/Pakerti Yoga Group),
3. Tito Sulistio (Mitra Rajasa)
4. Benny Sutrisno(Apac Group)
5. Siswono Yudhohusodo ( Bangun Tjipta Group),
6. Aburizal Bakrie (Bakrie Group),
Beberpa pengusaha Kadin (Data Pengusaha diatas dari sumber kontan)

Kolaborasi antar Penguasa dan Pengusaha sangat lazim dilakukan dihampir disetiap negara,namun ada yang terbuka dan tercatat resmi tetapi banyak yang sembunyi-sembunyi dan rahasia,kontrak politik adalah upah bagi Pengusaha.

Tidak ada komentar: