Minggu, 27 Mei 2012

keluarga harmonis

Kebahagiaan:
Muara Akhir dari Kehidupan Rumah Tangga
Berdasarkan Q.s. An - Nahl 80, Ibnu Katsir menyimpulkan bahwa Allah telah menganugerahkan kebahagiaan yang sempurna kepada hamba-Nya dengan menjadikan Keluarga tempat berlindung dan mendapatkan berbagai manfaat.
Ada beberapa alasan yang mengharuskan seorang mukmin untuk membangun keluarga harmonis, diantaranya:


1. Adanya kewajiban menjaga diri dan keluarga dari siksa Allah di neraka

2. Adanya tanggung jawab yang besar bagi pemimpin rumah tangga di hadapan Allah pada hari kiamat

3. Keluarga dalah tempat untuk menjaga diri, menciptakan ketentraman dan keselamatan dari segala bentuk kejahatan yang timbul oleh orang lain. Di samping itu, keluarga dalah tempat berlindung dari sregala fitnah.

4. Rata-rata manusia menghabiskan sebagian besar waktunya dalam keluarga. Terlebih lagi saat panas menyengat, dingin yang menggigit, di saat hujan, padawaktu pagi dan sore, dan seusai bekerja.

5. Keluarga adalah pondasi utama dalam membangun masyarakat Islami.



Agar tercipta keluarga sakinah:



Ada beberapa kiat agar dapat tercapai keluarga sakinah. Kiat ini berkisar dua hal: Pertama, mewujudkan kemaslahatan dengan cara menebarkan kabaikan. Kedua, mencegah kerusakan dengan cara menyapu bersih setiap kemungkaran. Dan inilah yang kami maksud dengan kiat membangun rumah tangga sakinah.


Kiat 1


Jangan Salah Memilih Pasangan Hidup


Diantara kunci sukses dala membentuk keluarga sakinah adalah tepat dalam memilih pasangan. Pasangan adalah faktor yang menentukan apakah bahtera rumah tangga yang akan diarungi bersama akan mampu sampai ke tujuan ataukah tidak.
A. Kriteria Istri yang Shalihah
1. Baik dari segi agamanya
2. Mampu menjadi perhiasan dalam keluarga
3. Mampu membuat hati tentram dan membantu suami menyelesaikan urusa agama
4. Mampu membantu suami dalam menyelesaikan urusan dunia ataupun akhirat
5. Istri yang shalihah hatinya selalu dipenuhi dengan cinta kasih terhadap keluarga dan sanggup melahirkan keturunan.
6. Mampu bersyukur dalam kondisi apapun.
7. Istri yang shalihah akan menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia.
8. Istri yang shalihah senantiasa menghormati suaminya.
9. Istri yang shalihah akan berinteraksi keluarga suaminya dengan sebaik-baiknya, khususnya ibu dari suaminya.
10. Istri yang shalihah akan berterima kasih atas segala kebaikan suaminya betapa pun kecil kebaikan itu.
11. Istri yang shalihah akan senantiasa membuat suaminya merasa senang bersamanya.
12. Istri yang shalihah tidak akan menolak jika suaminya menginginkannya selama dia tidak sedang haid, nifas atau berpuasa wajib.
13. Istri yang shalihah akan membantu suaminya untuk bekerja secara halal, memberi makanan dengan makanan yang halal dan pakaian juga dengan pakaian yang halal
14. Istri yang shalihah hanya akan berhias untuk suaminya semata.
15. Istri yang shalihah akan membantu suaminya taat kepada Allah dan beribadah kepadanya.
16. Istri yang shalihah adalah istri yang berusaha mendidik anak-anaknya sendiri sebaik-baiknya.
B. Kriteria Suami yang Shalih:
1. Baik dari sisi agama dan moralitasnya.
2. Seorang suami yang shalih adalah suami yang bertakwa kepada Allah.
3. Suami yang baik akan mempraktekkan hadits Nabi.
4. Seorang suami yang baik melaksanakan perintah Allah.
5. Seorang suami yang baik akan mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada istrinya.
6. Suami yang baik tidak akan mengancam istri dengan kata “cerai”.
7. Suami yang baik akan membantu istrinya untuk berbakti kapada keluarganya, baik keluarga dari pihak suami maupun dari pihak istri.
8. Suami yang baik tidak akan berbuat durhaka kepada ibunya hanya karena menuruti keinginan istrinya.
9. Suami yang baik mengajak istrinya bermusyawarah untuk memutuskan berbagai persoalan rumah tangga.



Kiat 2

Segera Membenahi Pasangan



Jika istri adalah wanita shalihah dan suami adalah laki-laki yang shalih, maka kebahagiaan hidup mudah sekali tergapai. Ini adalah janji dari Allah.

Ada beberapa kiat membenahi pasangan hidup dari sisi agama. Diantaranya adalah:

1. Memperhatikan dengan seksama ibadahnya kepada Allah.

2. Berusaha meningkatkan keimanannya dengan berbagai cara, seperti:

a. meningkatkan pasangan agar selalu konsisten menjaga dzikir kepada Allah

b. mendorongnya untuk selalu bersedekah

c. menggiatkan membaca Al-Quran

d. memperbanyak membaca buku-buku agama yang bermanfaat

e. mendengarkan kaset-kaset Islami yang berguna, diantaranya yang berisi informasi yang bersifat ilmiyah, imaniyah, ataupun yang lainnya.

3. Selektif dalam memilih teman pergaulan.

4. Tidak memberikan kesempatan kepada pasangan untuk melakukan keburukan dengan cara menjauhkan teman-teman dan tempat-tempat yang buruk.


Kiat yang Berkaitan dengan Menjaga Keimanan dalam Rumah Tangga



Kiat 3

Jadikan Rumah Sebagai Tempat Berdzikir kepada Allah



Atas dasar hadits dari H.r. al-Bukhari, maka tak boleh ada jeda dzikir dalam rumah. Oleh karena itu, rumah harus dijadikan tempat untuk berdzikir kepada Allah karena berdzikir macam apapun juga, baik dzikir dengan hati, dzikir dengan lisan dengan membaca shalawat, Al-Quran, ataupun mempelajari ilmu yang disyari’atkan oleh Allah. (Dzikir berarti mengingat Allah).



Kiat 4

Jadikan Rumah sebagai Kiblat

Jadikan rumah sebagai tempat ibadah (Q.s. Yunus, 10:87). Rasulallah bila masuk rumah dari bepergian melaksanakan shalat. Para sahabat rasulallah suka melakukan shalat sunnah di rumah (bagi laki-laki disunnahkan shalat wajib di masjid berjamaah).

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu (Q.s. al-Baqarah, 2:153).



Kiat 5

Mengaktifkan Pendidikan Agama Bagi Anggota Keluarga



1. Rajin sholat malam

2. Gemar bersedekah

3. Memberi suri tauladan dengan berbuat baik agar diikuti seluruh anggota keluarga, termasuk melakukan puasa wajib maupun puasa-puasa yang sunnah .



Kiat 6

Menggiatkan Berdzikir kepada Allah



Karena rumah adalah kiblat atau tempat ibadah, maka seharusnya rumah selalu dipenuhi dzikir kepada Allah, di antara dzikir-dzikir yang disyariatkan adalah sebagai berikut;

1. Dzikir ketika masuk rumah: “Bismillahir rahmaanir rahiim”

2. Dzikir keluar rumah: “Bismillahi tawakkaltu ‘alallahi, la haula wala quwata illa billah.”

3. Membiasakan berdzikir ketika bersiwak



Kiat 7

Membaca Surat Al-Baqarah di Rumah untuk Mengusir Setan



Di usahakan agar kita setiap hari membaca Q.s. Al-Baqarah terutama pada dua ayat terakhir dalam rumah kita agar rumah kita terhindar dari setan.

“Janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kubur, sesungguhnya setan lari dari rumah yang di dalamnya dibcakan surat al-Baqarah.” (H.r. Muslim)



Kiat yang berkaitan dengan Pendidikan Agama dalam Rumah Tangga



Kiat 8

Mendidik Keluarga


Di antara kewajiban agama yang harus dilaksakan oleh kepala rumah tangga adalah mendidik keluarga agar selamat dari siksa Allah. Q.s. At-Tahrim: 6 menjadi dasar hukum kewajiban mendidik keluarga agar setiap anggota keluarga mampu menebarkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.



Kiat 9

Buatlah Perpustakaan Rumah



Untuk membantu pengajaran keluarga di rumah dan memperdalam ilmu agama, maka sebaiknya dibuat perpustakaan rumah. Tidak harus besar yang penting memuat buku-buku penting. Akan tetapi yang paling penting adalah referensi buku-buku agama untuk mencerdaskan hati kita akan persoalan agama.



Kiat 10

Perpustakaan Kaset untuk Keluarga



Dalam rumah tangga, tape ataupun CD/VCD player berfungsi ganda, bisa saja digunakan untuk kebaikan dan bisa digunakan untuk keburukan. Semua tergantung bagaimana cara kita memanfaatkannya agar selalu dipakai di jalan yang diridhai oleh Allah.

Diantaranya untuk membuat perpustakaan kaset/CD/VCD di rumah, yang menghimpun berbagai kaset Islami yang berisi tilawah, ceramah, khuthbah para ulama, dan sebagainya.

Kiat 11

Mengundang Orang-orang Shalih dan Para

Santri untuk Berkunjung ke Rumah



Masuknya orang yang kuat keimanannya ke dalam rumah kita akan menambah cahaya keimanan seisi rumah. Pembicaraan, tanya jawab, dan diskusi dengan mereka bisa memetik banyak manfaat. Ibarat, pembawa minyak wangi itu bisa memberimu aroma wangi.



Kiat 12

Mempraktekkan Ajaran Agama dalam Keluarga



1. Di antara ajaran agama yang wajib dipraktekkan di rumah adalah shalat, yaitu bagi laki-laki sebaiknya shalat-shalat sunnahnya dijalankan di rumah, sedangkan shalat wajib dijalankan di masjid secara berjamaah.

2. Bagi wanita yang baik shalat wajib dan sunnahnya paling utama dijalan di rumah.

3. Dalam menjalankan sholat berjamaah di rumah hendaknya yang menjadi imamnya adalah pemilik rumah sendiri bukan orang lain, walaupun orang lain lebih bagus bacaannya.

4. Diharuskan meminta ijin ketika hendak masuk ke rumah orang lain (Qs. An Nur 24: 27-28, Qs. Al Baqarah 2: 189).

5. Boleh masuk ke dalam rumah yang tidak ada orangnya, di dalamnya tanpa ijin jika memang ada keperluan seperti rumah yang memang disediakan untuk tamu. (Qs. An Nur 24:29)

6. Boleh makan di rumah kerabat dekat, teman akrab, yang empunya membolehkan. (Qs. An Nur 24: 61)

7. Melarang anak-anak dan pembantu masuk ke kamar orang tua tanpa meminta ijin. ((Qs. An Nur 24: 58)

8. Haram hukumnya masuk ke rumah orang lain tanpa izin yang punya.

9. Wanita yang ditalak raj’i tidak boleh keluar rumah selama masa “iddah dan suami diwajibkan memberi nafkah kepada wanita yang dicerai (Qs. Ath-Thalaq 65:1)

10. Suami boleh mendiamkan istri yang berbuat nuyuz dalam rumah tangga demi kemaslahatan rumah tangga. (Qs an-Nisa 4:34)

11. dan lain-lain



Kiat yang Berhubungan dengan Berkumpul dalam Rumah



Kiat 13

Berkumpul dan Mendiskusikan Masalah Keluarga



Masing-masing anggota keluarga harus diberi kesempatan untuk duduk sejajar di tempat yang sama guna membicarakan berbagai masalah intern dan ekstern yang berkaitan dengan keluarga. Adanya musyawarah dalam keluarga menandakan bahwa adanya komunikasi, interaksi, dan kerjasama antara anggota keluarga. Suami adalah kepala keluarga yang bertanggung jawab mengendalikan urusan anggota keluarganya.



Kiat 14

Jangan Memperlihatkan Percecokan di Depan Anak-anak



Di antara bumbu-bumbu hidup berkeluarga adalah adanya konflik. Konflik harus dimenej dengan baik agar menimbulkan kekompakan dan keharmonisan Keluarga. Ketentraman hidup dalam keluarga adalah tujuan utama.

Bila terjadi konflik dalam keluarga harus dilokalisir, jangan sampai menjadi konflik terbuka melibatkan seluruh anggota keluarga. Konflik suami istri cukup mereka berdua yang tahu. Konflik terbuka bisa menimbulkan bahaya psikologis bagi anak-anak kecil.



Kiat 15

Jangan Biarkan Orang Ketiga Marusak Keharmonisan Keluarga



Pande besi bisa membakar rumahmu, pakaianmu, atau menebarkan bau yang tidak sedap. Jangan pernah membiarkan rumah tangga kita terhempas dalam kegoncangan dan kehancuran.

Orang yang kurang baik keberagamaannya jangan sampai masuk dalam urusan rumah tangga kita walaupun tetangga sendiri atau orang-orang yang menampakkan persahabatan.



Kiat 16

Memperhatikan Keadaan Anggota Keluarga



Banyak orang tua yang tidak mengontrol pergaulan anak-anaknya. Banyak dari mereka yang tidak tahu kalau anaknya telah salah dalam pergaulan sehingga melakukan hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.

Ada beberapa hal yang penting yang harus diperhatikan dalam mengawasi anak-anak kita:

1. Pengawasan harus dilakukan secara rapi sehingga anak tidak merasa terkekang.

2. Pengawasan bukan untuk menteror.

3. Jangan sampai anak yang diawasi merasa tidak dipercaya.

4. Semestinya dalam menasehati dan menghukum disesuaikan dengan usia anak dan derajat kesalahan.


Kiat 17

Memperhatikan Anak-anak Ketika di Rumah



Tidak ada yang lebih indah daripada orangtua mengumpulkan anak-anaknya untuk membaca Al-Quran kepada mereka dan memberikan penjelasan yang sederhana kepada mereka.



Kiat 18

Memperhatikan Anak di Rumah



Banyak rumah yang tak ubahnya seperti hotel. Sesama penghuni rumah tersebut tidak saling mengenal, meskipun mereka selalu bertemu. Anak-anak pun tak terurus. Mereka tidur semaunya sehingga banyak begadang dan menyia-nyiakan waktu.

Tidak ada yang lebih manis berkumpulnya satu keluarga untuk makan dan menggunakan kesempatan untuk mengetahui keadaan masing-masing dan berdiskusi yang membawa manfaat. Kepala rumah tangga mestinya disiplin dalam mengaplikasikan kepulangannya ke rumah.



Kiat 19

Membenahi Kelakuan Istri di Luar Rumah



Pada dasarnya wanita tidak boleh bekerja di luar rumah kecuali ada keperluan yang mengharuskannya, misalnya wali atau suami sakit atau sudah lanjut usianya atau bahkan sudah meninggal dunia. Atau karena dengan syarat-syarat yang bolehkan syari’at yang bisa dikategorikan kebutuhan, misalnya: di bidang medis, pendidikan, kedokteran.

Tidak tepat bila isteri bekerja di luar rumah karena alasan gaji suami hanya pas-pasan atau tidak mencukupi.

Dampak negatif wanita ke luar rumah:

1. Bergaul bebas dengan laki-laki.

2. Menampakkan perhiasan kepada laki-laki yang bukan mahramnya

3. Berduaan dengan laki-laki lain di tempat sepi

4. Berpenampilan yang memancing hasrat laki-laki, yang kadang-kadang puncaknya berbuat zina.

5. Kadang-kadang lalai tidak menunaikan kewajibannya kepada suaminya

6. Mengabaikan urusan rumah tangganya dan puncaknya kurang perhatian kepada anak-anaknya.



Kiat 20

Menjaga Rahasia Rumah Tangga



Menjaga rahasia rumah tangga yang mencakup hal-hal:

1. Tidak menyebarkan rahasia saat-saat berhubungan intim.

2. Tidak membeberkan perselisihan rumah tangga.

3. Tidak membeberkan apapun yang bersifat pribadi



Kiat yang Berhubungan dengan Akhlak

dan Rumah Tangga



Kiat 21

Berbuat Lemah Lembut kepada Semua Anggota Keluarga



Keluarga akan selalu harmois jika cinta kasih selalu bersemi dalam setiap anggota keluarga. Cinta kasih adalah pondasi kebahagiaan dalam rumah tangga. Hindari dan hilangkan sikap kasar, amoral, dan sebagainya baik dari suami, istri atau anak-anak.


Kiat 22

Membantu Pekerjaan Rumah Tangga



Banyak suami yang tidak mempunyai perhatian sama sekali dengan pekerjaan rumah. Bahkan di antara mereka ada yang merasa bahwa derajat mereka menjadi turun jika membantu membereskan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Seharusnya antara suami dan istri saling bantu membantu menyelesaikan tanggung jawab yang diemban oleh masing-masing.



Kiat 23

Bersendau Gurau dengan Keluarga



Bercanda dan bersendau gurau dengan keluarga termasuk yang bisa membawa keharmonisan rumah tangga. Terutama kepada istri dan anak-anak.



Kiat 24

Jauhkan Keluarga Anda dari Akhlak Tercela



Jangan sampai ada anggota keluarga yang berakhlak tidak terpuji seperti tidak peduli dengan sesama, berbohong, menggunjing, mengadu domba, dan sejenisnya, Akhlak tercela seperti ini harus benar-benar dijauhkan dari keluarga,



Kiat 25

Berikan Hukuman yang Mendidik dalam Keluarga



Ada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Na’im As-Silsilah Adh-Shahihah menganjurkan memberi hukuman adalah sarana untuk mendidik. Hukuman ini harus bersifat mendidik. Jika hukuman diberlakukan dalam keluarga, maka sebaliknya imbalan atau hadiah juga harus diberikan dalam keluarga.



Mengatasi Kemungkaran dalam Rumah Tangga


Kiat 26

Jangan Biarkan Laki-laki Lain Bersama Istri Kita

Ketika Kita Tidak di Rumah



Suasana sepi di rumah dapat dimanfaatkan oleh siapa saja untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Membiarkan laki-laki lain menemani istri di rumah adalah sama dengan membiarkan pintu kemaksiatan terbuka di rumah kita.



Kiat 27

Pisahkanlah Antara Laki-laki dan Perempuan

dalam Kunjungan Keluarga



Sudah semestinya jika dalam kunjungan keluarga dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, jangan sampai mereka bercampur dalam satu tempat duduk sehingga tak bisa dibedakan antara tempat duduk laki-laki dan perempuan.


Kiat 28

Awasi Kelakuan Sopir dan Pembantu Rumah Tangga Di Rumah

Seringkali kepercayaan yang kita berikan kepada sopir atau pun pembantu disalahgunakan, mereka seringkali melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh mereka lakukan. Setiap anggota keluarga harus saling menasehati jika adasalah seorang anggota keluarga yang melakukan hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Komunikasi harus selalu dijaga semua anggota keluarga.


Kiat 29

Jauhkan keluarga Anda dari Orang-orang yang

Mempunyai Kelainan Seksual



Kebutuhan biologis adalah kebutuhan yang tak mungkin bisa diabaikan dalam kehidupan suami istri. Kebutuhan ini harus dipenuhi secara normal dan sesuai dengan ketentuan syari’at. Jangan sampai pemenuhan terhadap kebutuhan ini malampaui batas dan aturan yang ditetapkan oleh syari’at sehingga terjadi hal-hal yang membahayakan diri ataupun masyarakat.



Kiat 30

Selektif Terhadap Tontonan yang Ada di Layar Televisi


Seletiflah terhadap tontonan di layar televisi, karena belum tentu berakibat baik. Ada yang hanya mengumbar nafsu, mendorong perilaku konsumtif, ada yang bersimbol agama tetapi ternyata hanya pendangkalan iman, jual mimpi hidup mewah dengan cara mudah.
Oleh karena itu harus berhati-hati jangan sampai setiaphari anak-anak berguru pada televisi. Ketika tontonan hanya memberikan kemudharatan maka hnya ada satu solusi untuk menyelamatkan keluarga kita, yaitu: matikan televisi.


Kiat 31

Berhati-hati menggunakan telepon


Telepon berfungsi untyuk melancarkan kebutuhan komunikasi kita. Jangan sampai kita menggunakan tidak didasarkan kebutuhan atau memperluas yang sebenarnya bukan kebutuhan menjadi kebutuhan. Ini namanya mubadzir (Qs. Al-Isra’ 17: 27)

Kita harus hati-hati menerima atau mengirim pesan dengan telepon sebab banyak yang tidak benar di dalamnya. Seleksi dulu pesan itu akan kebenarannya jangan sampai keluarga kita hancur atau sebaliknya menghancurkan keluarga orang lain.



Kiat 32

Bersihkan Rumah Anda dari Simbol-simbol Orang-orang Kafir

atau Sembahan Mereka.



Umat Islam mempunyai simbol-simbol sendiri yang harus dijaga dan dilestarikan. Jangan meniru simbol-simbol orang lain sehingga kita kehilangan Identitas keislaman kita.
Jika dalam rumah kita ada simbol-simbol orang kafir, maka yang tergugah dalam kesadaran kita adalah berfikir dan bertindak berdasarkan pemaknaan simbol yang sering kita lihat, yaitu simbol orang kafir.
Simbol-simbol keislaman yang menghiasi rumah kita juga berfungsi menggugah kesadaran keagamaan dan keimanan kita agar kita selalu meningkatkan kualitas keimanan kita.



Kiat 33

Bersihkan Rumah Anda dari Gambar yang Memiliki Ruh


Rasulallah melarang umat Islam untuk menggambar atau memasang gambar yang mempunyai ruh. Orang yang melukis gambar yang mempunyai ruh, maka nantinya di hari kiamat akan di mintai pertanggungjawabannya dihadapan Allah.
Umat Islam mempunyai seni mengggambar sendiri, yaitu seni kaligrafi yang wajib kita kembangkan dan kita lestarikan.



Kiat 34

Cegahlah Merokok di Lingkungan Rumah Tangga Anda


Bukti-bukti ilmiah yang menerangkan bahwa merokok sangat berbahaya bagi kesehatan bagi perokok aktif maupun pasif sudah banyak. Merokok sama dengan menjatuhkan diri kita ke dalam kerusakan. Padahal Allah memerintahkan kita menafkahkan harta kita dalam kebaikan (Q.s. al-Baqarah, 2:195).



Kiat 35

Jangan Sampai Anda Memelihara Anjing di Rumah

Anjing adalah binatang yang sudah jelas kenajisannya. Kenajisannya sama dengan babi. Oleh karena itu jangan sampai kenajisan anjing memenuhi rumah kita.



Kiat 36

Hindarilah Menghiasi Rumah dengan Hiasan yang Tidak Baik.



Rumah yang baik adalah rumah sederhana tetapi tetap mengkondisikan kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah. Dan mendorong kita selalui berbuat baik untuk sesama.
Jangan membuat kesan rumah kita yang seronok dengan hiasan-hiasan yang yang berlebihan atau tidak perlu sehingga mendorong pencuri masuk.
Hiasilah dengan hiasan yang mendamaikan hati dan menenteramkan jiwa sehingga kita termoyivasi untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah. Buatlah taman di sekiytar rumah kita berisi tanaman-tanaman hias maupun tanaman yang berkhasiat untuk obat.


Kiat 37

Memilih Rumah yang Baik

Beberapa tips yang bisa ditindaklanjuti dalam memilih rumah, diantaranya:

1. Pilihlah rumah dekat dengan masjid

2. Pastikan lingkungan rumah Anda jauh dari orang-orang yang tidak baik

3. Memilih tempat yang luas dan ada banyak tetangga

4. Rumah harus memenuhi standar kesehatan.

5. Dari desain rumah diharapkan bisa dipisah antara ruang untuk laki-laki dan wanita, baik ruang untuk kerabat ataupun untuk tamu.



Kiat 38

Memilih Tetangga Sebelum Memilih Rumah


Tetangga juga menjadi penentu keharmonisan keluarga kita. Tetangga memiliki pengaruh kuat terhadap keluarga kita. Pergaulan sehari-hari takkan bisa dilepaskan dari kehidupan tetangga sebelah.
Diantara empat kebahagiaan adalah ‘tetangga yang shalih’ dan di antara empat penderitaan adalah ‘tetangga yang jahat’.
Dalam kehidupan bertetangga kita hendaknya berinteraksi dan membangun tali silaturahmi dengan mereka, dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah.



Kiat 39

Jadikan Rumah sebagai Tempat Istrirahat yang

Nyaman bagi Seluruh Keluarga


Sekarang ini semakin banyak fasilitas yang mempermudah kita melakukan aktifitas sehari-hari. Dengan fasilitas-fasilitas tersebut, kita semakin mudah memperoleh waktu istirahat.
Barang-barang yang kita beli atau kita adakan hendaklah berdasarkan kebutuhan, bukan karena keinginan. Lalu aturlah barang-barang itu dengan rapi dan bersih serta tidak monoton. Ciptakan desain dan tata ruang yang nyaman dan kreatif agar semua anggota keluarga selalu betah untuk beristirahat di rumah. Setiap anggota keluarga dapat mengusulkan tata ruang yang diinginkan yang kemudian dibicarakan bersama.


Kiat 40

Menjaga Kesehatan Anggota keluarga


Hal yang tidak tak kalah penting untuk diperhatikan adalah masalah kesehatan seluruh anggota keluarga. Sedini mungkin setiap anggota keluarga mencegah berbagai kemungkinan yang mendatangkan penyakit.
Salah satunya yang terpenting adalah menjaga kebersihan badan dan rumah tempat tinggal.
Bila ada yang sakit segera diobati. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara medis maupun non medis (berdoa)


Beberapa Cara Menjaga Keselamatan

1. Di waktu sore jagalah anak-anak kecil kalian karena sesungguhnya setan berkeliaran saat itu.

2. jika sudah satu berlalu di waktu malam maka tinggalkan mereka,

3. tutup pintu, sebutlah nama Allah,

4. tutuplah bejana kalian, sebutlah nama Allah’

5. padamkan lampu (api).

(H.r. al-Bukhari)

6. kuncilah pintu ,

7. tambatkanlah binatang kalian, ikatkan tali dimulutnya

8. jangan meninggalkan api yang menyala di rumah kalian ketika sedang tidur.

(riwayat Muslim).

Tidak ada komentar: